Masyarakat Jawa dikenal sebagai masyarakat yang lembut dan halus, identik dengan Yogyakarta dan Solo di Jawa Tengah. Jangan salah dan datanglah ke tempat wisata Surabaya, sebuah kota besar metropolitan yang berada di Jawa Timur dengan budaya khas pesisiran yang terkesan kasar. Kunjungan masyarakat dari berbagai penjuru Indonesia ke Surabaya bisa dibilang cukup besar.
Selain merupakan kota bisnis layaknya Jakarta, ada banyak pusat keramaian modern yang layak dikunjungi terutama oleh masyarakat daerah. Tak heran jika penginapan di Surabaya memiliki pasar masing-masing sesuai kelasnya. Bahkan sekelas Hotel Ciputra World Surabaya yang mewah pun kadang diincar para wisatawan dengan memanfaatkan promo hotel murah dari online travel agent ataupun promo spesial pihak hotel sendiri.
Mengunjungi Surabaya untuk kepentingan bisnis maupun sekedar wisata belanja tentu sangat mengasyikkan jika memiliki akomodasi hotel-hotel mewah yang memanjakan seperti Hotel Ciputra World Surabaya yang sudah menjadi ikon akomodasi modern di Surabaya. Namun jika Anda ingin berhemat, hotel bintang tiga dengan pelayanan prima juga banyak tersedia.
Yang pasti, jika Anda berkunjung ke Surabaya, pastikan Anda tidak keliru menganggap bahwa Surabaya adalah sebuah kota kecil di Jawa yang masyarakatnya bertutur kata halus ala putri keraton. Namun jangan salah, masyarakat Surabaya yang blak-blakan memiliki rasa peduli yang besar. Mereka tipikal orang yang royal dan menyukai kegiatan makan-makan lho. Biasanya orang yang suka makan terkenal hangat. Anda pun bisa mencoba wisata kuliner di Surabaya yang kebanyakan disajikan menggunakan bumbu petis.
Lontong Balap
Anda akan menemukan sepiring lontong dengan campuran toge, irisan lentho yang terbuat dari singkong, irisan tahu yang kemudian disiram dengan kuah petis yang khas saat memesan lontong balap. Kelihatan nikmat dengan taburan bawang goreng dan paduan kecap maupun sambal. Biasanya makanan ini akan disandingkan dengan sate kerang Suraaya yang sangat legendaris.
Soal kenapa dinamakan lontong balap ini juga menarik. Dikisahkan dahulu kala para penjual lontong berkuah ini memikul dagangannya yang terasa berat itu terutama kemaron (kuali yang dibuat dari tanah liat) tempat menaruh kuah. Mereka sering berjalan cepat-cepat menuju Pasar Wonokromo entah karena berebut pembeli entah karena beban yang berat tidak bisa dibawa berjalan pelan. Dari cara jalan yang cepat ini para penjual lontong terkesan sedang berlomba (balapan, dalam Bahasa Surabaya). Akhirnya, mereka pun dikenal sebagai penjual lontong balap.
Baca Juga: Tempat Wisata Di Jogja Paling Terkenal
Rujak Cingur
Makanan ini lazim ditemui di Surabaya dan juga menyebar namanya di berbagai belahan daerah seluruh Indonesia. Makanan yang khas dengan tambahan irisan cingur (moncong sapi) yang direbus ini sudah tidak asing lagi. Jika Anda biasa menyantap gado-gado, maka yang membedakan bumbu kacangnya dengan rujak cingur adalah petis dengan aroma udangnya yang kuat dan khas.
Dalam sepiring rujak cingur, Anda akan mendapatkan potongan sayur, buah, serta irisan lontong, tahu, dan tempe. Lebih spesial karena Anda bisa menemukan irisan cingur rebus yang rasanya kenyal.
Tahu Campur
Sepiring tahu campur yang hangat dengan rasa khas petisnya akan mampu memanjakan lidah Anda. Bayangkan saja kuah dengan irisan daging sapi yang kenyal bercampur dengan petis beraroma udang. Mungkin terdengar aneh tapi rasanya sangat lezat.
Dalam sepiring tahu campur, Anda akan mendapatkan mie kuning, irisan tahu, irisan lentho khas Jawa Timur yang terbuat dari singkong, toge, irisan daun selada segar yang disiram dengan kuah daging sapi dengan tambahan petis, bawang goreng, dan kerupuk. Anda bisa menambahnya dengan sambal agar rasanya semakin menggila.
Rawon
Siapa yang belum pernah mendengar jenis makanani ini? Sama seperti coto Makassar, soto Lamongan, makanan ini relatif sangat terkenal dan mudah didapatkan. Rasanya? Gurih. Tampilannya memang sedikit aneh bagi yang belum pernah memakannya dikarenakan warna hitam keluweknya sangat dominan. Tapi saat Anda sudah mencicip potongan dagingnya yang gurih dan hangat, Anda akan sulit berhenti memakan sisanya.
Dalam semangkuk rawon Anda akan menemui irisan daging sapi yang biasanya berupa has dalam atau juga sandung lamur yang kenyal itu dan juga taburan toge kecil mentah. Agar lebih sedap, Anda bisa menambahnya dengan empal goreng, irisan telur asin, kerupuk udang, dan tidak ketinggalan adalah sambal terasi yang pedas. Terbayang lezatnya, bukan?